Soco- Hari ini Pemerintah Desa Soco melaksanakan sebuah kegiatan penting pada Kamis, 6 Juli 2023. Kegiatan tersebut dikenal dengan nama "Rembug Stunting." Rembug stunting ini merupakan sebuah forum diskusi yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait, seperti Camat Slogohimo, Kasi Tapem Kecamatan Slogohimo, Pendamping Desa Kecamatan Slogohimo, Pendamping PKH Kecamatan Slogohimo, PLKB Kecamatan Slogohimo, serta perwakilan dari UPTD Puskesmas Slogohimo. Selain itu, juga dihadiri oleh peserta dari musyawarah kader posyandu balita, kader posyandu remaja, TP PKK, RT, RW, dan perwakilan ibu hamil.

Dalam sambutannya, Camat Slogohimo, Agus Pramono S.STp M.Hum, mengungkapkan harapannya untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam pencegahan stunting di Kecamatan Slogohimo dan secara luas, Kabupaten Wonogiri. Upaya ini bertujuan agar Kabupaten Wonogiri dapat sukses dalam mencapai target menjadi daerah bebas stunting pada tahun 2024.

Salah satu poin penting dalam rembug stunting kali ini adalah laporan kegiatan yang disampaikan oleh Ketua TPPS sekaligus Ketua TP PKK Desa Soco, Ny. Tristiyanti Agus Riyanto. Laporan tersebut mencakup berbagai kegiatan yang telah dilakukan dengan memanfaatkan Dana Desa. Beberapa kegiatan yang disoroti dalam laporan tersebut antara lain adalah pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) bagi balita, penyuluhan dan pemulihan stunting sejak tahun 2019, peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) kader kesehatan, proyek jambanisasi, dukungan penyediaan air bersih, dan pemberdayaan masyarakat melalui program "Cipta Menu B2SA" (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman).

Kepala Desa Soco, Agus Riyanto, menyampaikan harapannya bahwa Dana Desa yang diberikan melalui program penanganan stunting benar-benar dapat menjadi senjata efektif untuk menurunkan angka stunting di Desa Soco. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam menjalankan program-program penanganan stunting. Agus Riyanto berharap bahwa melalui rembug stunting ini, semua pihak dapat saling berkolaborasi dan berkomitmen dalam menciptakan kondisi yang lebih baik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di Desa Soco.

Stunting merupakan kondisi pertumbuhan anak yang terhambat secara permanen akibat kekurangan gizi dan perawatan yang tidak memadai pada periode 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu mulai dari masa kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan. Dampak stunting sangat serius, karena dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak, serta meningkatkan risiko penyakit kronis di kemudian hari.

Dalam upaya menangani stunting, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangatlah penting. Rembug stunting Desa Soco merupakan salah satu contoh nyata sinergi ini. Dengan melibatkan berbagai pihak terkait, seperti pemerintahan setempat, kader posyandu, TP PKK, dan masyarakat umum, rembug stunting ini menciptakan kesadaran dan partisipasi aktif dalam mengatasi stunting di Desa Soco.

Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah pemberian PMT kepada balita. Pemberian makanan tambahan yang kaya akan gizi penting dalam menjaga kesehatan dan pertumbuhan optimal anak. Selain itu, penyuluhan dan pemulihan stunting sejak tahun 2019 juga menunjukkan komitmen dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi yang seimbang.

Peningkatan kualitas SDM kader kesehatan juga merupakan langkah penting dalam menghadapi stunting. Dengan memiliki kader yang terlatih dan berpengetahuan luas mengenai stunting, mereka dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pola makan yang baik dan sehat. Proyek jambanisasi dan dukungan penyediaan air bersih juga turut membantu meningkatkan sanitasi dan kebersihan, yang berkontribusi dalam mencegah penyakit yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak.

Pemberdayaan masyarakat melalui program "Cipta Menu B2SA" juga menjadi salah satu strategi yang dilakukan. Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai beragam makanan yang bergizi, seimbang, dan aman, sehingga mereka dapat menyusun menu makanan yang tepat untuk anak-anak mereka.

Dengan sinergi antara masyarakat dan pemerintah, diharapkan langkah-langkah pencegahan stunting yang telah dilakukan di Desa Soco dapat memberikan dampak yang signifikan. Selain itu, melalui rembug stunting ini, diharapkan pula dapat tercipta kesadaran kolektif dalam mengatasi stunting tidak hanya di Desa Soco, tetapi juga di seluruh Kabupaten Wonogiri.

Komitmen yang kuat dari semua pihak dan upaya berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan dalam menurunkan angka stunting. Dengan terus melibatkan masyarakat dan mengoptimalkan peran serta mereka, diharapkan bahwa program Wonogiri bebas stunting 2024 dapat tercapai dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus Desa Soco dan Kabupaten Wonogiri secara keseluruhan.